Quarter life crisis adalah istilah dalam bidang ilmu psikologi. Istilah tersebut berkaitan dengan kondisi mental yang tidak stabil, pada orang-orang berusia 20 sampai 30an tahun. Penyebab quarter life crisis sebetulnya cukup beragam, begitu pun cara mengatasi quarter life crisis. Namun ada beberapa hal umum yang bisa diidentifikasi menjadi penyebab quarter life crisis, juga cara menanganinya.
Contoh quarter life crisis yang paling mudah ditemui adalah dalam mencari pekerjaan. Bagi beberapa orang mencari pekerjaan terlihat cukup mudah, dan sebagian lagi merasa sulit mendapat pekerjaan.
1. Penyebab Quarter Life Crisis
Biasanya dimulai bila ada masalah “orang dewasa” yang muncul pertama kalinya pada hidup seorang dewasa muda. Ada beberapa kondisi yang sering memicu terjadinya quarter life crisis, di antaranya:
• Mengalami masalah pekerjaan atau finansial
• Merencanakan karier dan masa depan
• Menjalani hidup mandiri untuk pertama kalinya
• Menjalani hubungan romantis yang serius untuk pertama kalinya
• Mengalami putus cinta setelah menjalani hubungan yang serius sekian lama
• Melihat teman sebaya sudah mencapai impiannya lebih dulu
• Membuat keputusan pribadi atau profesional yang akan bertahan dalam jangka waktu yang lama
2. Ciri-Ciri Quarter Life Crisis
- Kita akan mulai ragu dengan kemampuan diri kita sendiri seperti bertanya “Apakah aku bisa, jangan-jangan aku gagal” dan pertanyaan semacam itu, terus terulang di dalam benak seseorang.
- Tidak termotivasi dan mulai ada kekhawatiran atau cemas terhadap masa depan. Ketiga, mulai kecewa dengan pencapaian yang sudah didapat.
- Terakhir, mulai mempertanyakan tujuan hidup seperti untuk apa aku hidup dan untuk apa aku dihadirkan di dunia ini.
3. Cara Menghadapi Quarter Life Crisis
- Kenali diri lebih dalam lagi
Banyak orang mengaku sering merasa kebingungan saat dilanda quarter life crisis, bahkan ada juga yang dibuat stres karenanya. Terlepas dari semua itu, periode ini merupakan suatu hal yang penting untuk dialami oleh setiap orang. Karena hanya dengan ini mereka dapat terdorong untuk mengenali diri sendiri secara lebih mendalam, sekaligus mempersiapkan segala kemungkinan di masa depan.
Salah satu cara untuk menghadapi QLC adalah, dengan mengajukan beberapa pertanyaan penting menyangkut hidupmu. Seperti, hal apa yang hendak kamu capai kedepannya, apa kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Dengan menjawab setiap pertanyaan barusan, diharapkan kamu bisa bebas dari jeratan perasaan bingung, dan juga mengetahui hal apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup ini. - Menyetop kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain
Selain membuang-buang waktu, kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain juga hanya akan membuatmu semakin khawatir dan merasa rendah diri. Daripada terus memikirkan kemajuan orang lain, lebih baik kamu mulai mencari tahu potensi apa yang kamu miliki, lalu kembangkan agar membuahkan hasil yang terbaik. - Batasi Penggunaan Media Sosial
Tak jarang media sosial mungkin membuat kamu menjadi merasa insecure alias kurang berharga. Salah satunya karena kamu membandingkan pencapaian diri sendiri denganorang lain. Entah itu membandingkan kesuksesan, paras muka, sampai hidup yang bahagia. Maka dari itu, cobalah buat membatasi penggunaan media sosial, serta fokus menjalani hidup. - Susun rencana hidup
Agar tidak mudah tertekan dengan pencapaian orang lain, cobalah untuk menyusun rencana hidupmu sendiri. Pikirkan hal apa saja yang hendak kamu raih dalam beberapa tahun ke depan. Tak cukup di situ, kamu juga perlu merencanakan langkah-langkah tepat untuk merealisasikan impian tersebut.
Yuk, mulai sekarang, sempatkanlah setidaknya sedikit waktu untuk merenung dan mulai merancang rencana hidup dengan matang. Dengan begitu, kamu akan lebih mengenal sosok dirimu yang sebenarnya, dan tahu seperti apa tujuan hidupmu. - Temukan support system atau orang-orang yang bisa mendukung kamu
Memiliki support system atau orang-orang yang selalu akan mendukung apa pun yang kamu lakukan adalah hal terbaik untuk mengatasi quarter life crisis. Cobalah untuk terbuka dan bercerita kepada orang-orang terdekat yang kamu percaya seperti keluarga, teman atau pasangan terhadap kekhawatiran yang kamu alami.
Kamu juga bisa mencari orang-orang yang memiliki minat yang sama, atau yang mengalami hal yang kamu rasakan, bahkan yang bisa menginspirasi kamu menjadi orang yang lebih baik. Sehingga kamu tidak merasa sendiri dalam menjalani hidup atau kesulitan yang sedang kamu rasakan.
Pingback: Memahami Kelebihan dan Kekurangan Freelance - Harmoni Kreasi Digital