Menjelang usia 1 abad Nahdlatul Ulama, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Wahid Maktub, berharap supaya NU bisa mengimplementasikan fungsi serta tujuan utamanya. Yaitu, memberi rahmat untuk seluruh alam.
NU didirikan dengan tujuan utamanya yaitu dengan melaksanakan misi Ketuhanan pada muka bumi, yaitu Rahmatan lil A’lamin. NU bukan hanya didirikan sebagai Rahmatan lil Islam, Rahmatan lil Nahdliyin ataupun Rahmatan lil Indonesia, ujaran daei Abdul Wahid.
Fungsi serta tujuan utama NU ini, masih sering dilupakan baik oleh warga Nahdliyin ataupun pengurus NU pada berbagai level. Hendaklah, semua pengurus menjadikan NU untuk instrumen sebagai mewujudkan kesadaran keagamaan yang baru untuk mewujudkan misi utama Ketuhanan itu, Islam Rahmatan lil A’lamin.
Jangan sampai NU dijadikan sarana pada para pengurusnya sendiri dengan mewujudkan egoisme individual, ungkap Abdul Wahid, apalagi menjadi institusi sosial kegamaan yang kaku, berkotak-kotak, juga seperti penjara bagi pengurusnya sendiri yang berhubungan dengan institusi lainnya di Indonesia.
pemikiran Islam yang bisa menjawab tantangan masa depan Indonesia, tegas Abdul Wahid Maktub, khususnya pada hal menghargai keberagaman serta saling menghormati antar institusi ataupun golongan yang berbeda-beda.
Ajaran Islam yang saling menghormati kepada keberagaman, yang berjiwa progresif serta berdaya juang maju, tetapi tetap mempunyai koeksistensi yang damai dengan kelompok lainnya itulah yang akan dikedepankan oleh falsafah Pancasila, paparan dari Abdul Wahid.
Intinya, ujaran dari Abdul Wahid, warga Nahdliyin serta pengurus NU pada berbagai level tidak dibenarkan dengan mengedepankan egoisme individual serta merasa benar sendiri pada saat menjalankan roda organisasi. Dan bahkan, NU diharuskan supaya bisa mampu untuk menjembatani berbagai perbedaan pada bangsa Indonesia melalui dialog dengan tetap saling menghormati.
Pingback: Apa sajakah Syarat untuk Menjadi Seorang Pilot