Ketahui Atribut dari Seorang Kopaska
Sebagian dari masyarakat memiliki anggapan bahwa mereka yang memakai seragam loreng merupakan seorang anggota TNI. Bisa jadi begitu, tetapi mungkin belum banyak yang menyadari bahwa pada setiap matra, seragam prajurit TNI mempunyai ciri khasnya masing-masing.
TNI AL mempunyai tiga jenis seragam yang mereka pakai, diantaranya yaitu terdiri dari Pakaian Dinas Upacara (PDU) dengan seragam yang berwarna putih adalah tenue yang biasa dipakai pada saat upacara resmi, dan pada saat ini PDU terdiri dari PDU I, PDU II, PDU III juga PDU IV.
Setelah itu, pakaian Dinas Harian (PDH) tenue yang berwarna biru dongker ini yang dipakai sehari-hari saat berada di lingkungan pekerjaan dan di tempat umum. Pakaian Dinas Lapangan (PDL), seragam loreng adalah tenue yang digunakan pada saat melakukan kegiatan lapangan.
Selain itu juga, pada lingkungan TNI AL, tenue khas matra laut juga ada yang khusus digunakan pada saat kegiatan internasional, yaitu dengan PDH khusus yang digunakan pada kegiatan harian saat dinas di luar negeri maupun di dalam negeri dengan kegiatan bersama militer negara lain.
Setelah itu, black navy yang digunakan pada saat kegiatan resmi saat kunjungan ke luar negeri. Black Navy ini merupakan istilah khusus di TNI AL, angkatan laut internasional yang mengenal sebagai blue navy.
Selain dengan seragam yang mereka kenakan, baret ataupun topi juga adalah salah satu ciri untuk mengenali satuan kerja yang ditempuh pada TNI AL, dikarenakan terdapat berbagai jenis baret di jajaran TNI AL.
Baret Mabesal, yang berwarna biru tua dengan emblem lambang Jalasveva Jayamahe dan juga dasar segilima berwarna biru muda. Digunakan pada satuan kerja Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) dan juga satuan kerja yang terletak jauh dari pusat di bawah naungan Mabesal.
Baret Armada, dengan warna biru tua serta emblem lambang perisai, jangkar juga dasar perisai berwarna merah. Digunakan pada satuan kerja Komandan Utama (Kotama), diantaranya yaitu Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III.
Baret Marinir, yang memiliki warna ungu dengan emblem lambang Jalesu Bhumiyamca dengan dasar segilima dengan warna merah, baret ini digunakan pada pasukan Korps Marinir di seluruh satuan kerja yang berada di bawah Komando Korps Marinir.
Baret Taifib, sama dengan baret marinir tetapi terdapat tambahan Brevet Trimedia pada sebelah kanan emblem lambang Jalesu Bhumiyamca. Baret tersebut digunakan pada pasukan marinir berkualifikasi khusus Intai Para Amfibi pada satuan kerja Batalyon Intai Para Amfibi (Yontaifib).
Baret Kapal Selam, dengan warna hitam dengan emblem lambang Hiu Kencana juga jangkar dan garis persegi serta dasar persegi berwarna hitam. Baret tersebut dipakai pada Satuan Kerja Kapal Selam (Satkalsel) di Kotama naungan TNI AL.
Baret Pomal, yang memiliki warna biru dengan emblem lambang pistol bersilang, jangkar, serta garis segilima dengan baret miring ke kiri, yang mempunyai arti dan fungsi sebagai keamanan dan juga pengamanan. Baret ini digunakan satuan kerja Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di TNI AL.
Baret Penerbal, yang berwarna biru dengan emblem lambang Dharma Jalakaca Putra serta perisai emas berlatar merah, dan juga sayap penerbang AL. Digunakan pada satuan kerja di bawah naungan Komando Pusat Penerbangan TNI-AL (Puspenerbal).
Baret Kopaska, berwarna merah dan dengan emblem lambang katak, jangkar, dasar segilima berwarna hitam serta tulisan Tan Hana Wighna Tan Sirna. Digunakan pada pasukan khusus Kopaska yang berada di satuan kerja dibawah naungan kopaska.
Setelah itu tersepat baret lainnya dianyaranya Baret Satuan Penyelam, Baret Pushidrosal, dan Baret Kodiklatal.
Baca juga Deretan Film Terbaik di Indonesia