Seperti Apa Budaya Kerja di Jepang ?

jpg

Halo semua. Kalian pasti ada yang pernah bermimpi untuk bekerja di luar negeri karena dari faktor mata uang yang lebih tinggi dari mata uang Indonesia ataupun alasan lainnya yang membuat kalian ingin bekerja di luar negeri. Nah salah satu negeri yang kalian impikan mungkin adalah jepang. Selain dari teknologi yang maju, jepang adalah tempat yang lingkungannya yang bersih, negara dengan nilai mata uang yang lebih tinggi dari Indonesia, dan mungkin kalian mau hidup di jepang.

Oke, kali ini mimin bakal bahas budaya kerja di jepang, buat kalian yang mau kerja di jepang bisa simak ya biar ga kaget dengan budaya disana, langsung aja simak.

Budaya Kerja di Jepang

Jam Kerja yang Panjang

Kalian tau gasih, ternyata Jepang memiliki jam kerja yang paling panjang sedunia. Bahkan ada fakta di jepang bahwa masalah yang sangat terjadi karena jam kerja panjang ini “karoshi” atau “kematian gara-gara terlalu banyak bekerja”. Menurut survei kementrian kesehatan jepang, ada hampir dari seperempat perusahaan jepang memiliki karyawan tetap yang tercatat jam lemburnya lebih dari 80 jam lembur hanya dalam 1 bulan, dan tambahan 12% karyawan yang telah melanggar batas 100 jam.

Banyak pekerja di jepang tidak mau mengambil cuti berbayar karena bukan takut untuk mengeluarkan uang tetapi takut merepotkan rekan kerjanya. Tetapi undang-undang yang baru sudah diciptakan dan di publikasikan pada tahun 2019 agar membuat para pekerja di Jepang dibatasi jam kerjanya.

Berlakunya Sistem Senioritas

Sistem senior dan junior berlaku di semua hubungan di masyarakat jepang, jadi tidak hanya dalam dunia kerja saja. Seorang senior atau senpai biasanya sudah berumur atau setidaknya lebih tua dan memiliki jabatan yang lebih tinggi atau telah lama bekerja di perusahaan. Seorang senior biasanya akan berperan sebagai pembimbing untuk junior atau kōhai mereka.

Hierarki ini bisa menentukan peraturan tak tertulis di dalam budaya kerja jepang, seperti dimana kalian akan duduk ketika rapat, bagaimana kalian berperilaku ketika ada pesta saat selesai kerja, dan menentukan harus seberapa sopan kalian. Intinya hierarki ini bisa menentukan kalian harus bersikap dengan sopan.

Budaya Minum Setelah Kerja

Budaya ini bukanlah budaya yang aneh ya, tapi budaya yang ini bertujuan untuk membentuk hubungan sosial dan memperkuat hubungan pertemanan antar rekan kerja. Dalam bahasa jepang ini disebut dengan “nomikai” dan dikenal dengan nomunication yang dimana terdapat dua kata yang digabungkan. Ada kata “nomu” yang artinya minum dan dalam bahasa inggris ada communication yang artinya komunikasi. Bisa dibilang budaya ini maksudnya minum bersama rekan kerja sambil berkomunikasi satu sama lain.

Budaya Tepat Waktu

Di dalam dunia kerja maupu diluar dunia kerja, ketepatan waktu adalah hal yang penting. Karen terlambat dipandang oleh masyarakat jepang sebagai ketidaknyamanan yang besar karena sudah membuat orang lain menunggu. Contohnya jika bosa kalian bilang untuk masuk kantor jam 08.00, kalian bisa masuk di jam 07.30 atau 07.45, yang penting tidak diatas jam 8. Kalian akan dianggap telat jika kalian tidak tiba 10 menit lebih awal dari jadwal.

Kira-kira itu saja yang bisa mimin sampaikan, untuk selebihnya kalian bisa cari di internet ya. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Baca juga: Mengenal Pekerjaan Data Analyst

1 komentar untuk “Seperti Apa Budaya Kerja di Jepang ?”

  1. Pingback: Serba-serbi Programmer

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *